Jumat, 27 Mei 2011

RUMPUT GAJAH SEBAGAI PAKAN TERNAK

Rumput Gajah
PENDAHULUAN
Makanan hijauan adalah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan, termasuk ke dalam kelompok makan an hijauan ini adalah rumput (Graminae), Leguminosa dan hijauan dari tum buhan-tumbuhan lainnya. Seperti Scrubs, Forbs.
Kelompok makanan hij auan ini biasanya disebut makanan kasar, hijauan sebagai bahan makanan t ernak biasanya diberikan dalam dua bentuk yaitu hijauan segar dan hijaua n kering. Yang dimaksud dengan hijauan segar ialah makanan yang berasal dari hiajauan yang diberikan dalam bentuk segar, yang termasuk hiajauan segar ialah rumput segar dan leguminosa segar. Sedangkan hijauan kering ialah makanan yang berasal dari hijauan yang sengaja di keringkan sepert i Hay, Haylage dan Silage. Sebagai makanan ternak, hiajauan memegang per anan sangat penting, karena hijauan mengandung semua zat yang diperlukan hewan, dan khususnya di Indonesia bahan makanan hijauan memegang perana n yang istimewa karena bahan tersebut diberikan dalam jumlah besar.

TINJAUAN PUSTAKA
Hijauan mkanan ternak merupakan makanan pok ok bagi hewan memamah biak diantaranya adalah ternak sapi. Karena hijaua n ini digunakan sebagai makanan pokok sudah tentu berpengaruh besar terh adap terhadap produksi ternak. ( lubis, 1973).
Salah satu penyebab kemerosotan populasi dan produksi ternak ruminansia adalah faktor makana n, di mana sumber hijauan sebagai makanan pokok ternak ruminansia amatla h terbatas. Ternaka ruminansia di Indonesia dewasa ini masih bertahan ka rena mengandalkan kepada sumber hijauan di luar usaha tani dan sebagian dari hasil ikutan usaha tani. Oleh karena itu baik kuantitas maupun kual itas hijauan sebagai makanan pokok ternak ruminansia jauh dari mencukup i. (Atmadilaga, 1974).
Lopez. ( 1978 ) menyatakan, bahwa kemajuan ternak dapat dicapai dengan memperbaiki breed – breed ternak. Tet api breed yang unggul ini hanya akan memperlihatkan potensinya apabila d iberikan makanan yang baik, yaitu makanan hijauan yang berkualitas tingg i. Padang –padang rumput di daerah tropis yang ditumbuhi rumput al am pada umumnya berproduksi rendah dengan kualitas yang buruk, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi yang tinggi dari ternak &# 8211;ternak tersebut. ( turner, 1969 ).
Menurut Van Soest. ( 1978 ) , hijauan pada saat dipotong atau dipanen merupakan hasil gabungan antar a pertumbuhan tanaman dan faktor lingkungan yang mempengaruhi distribusi fotosintesis dari energi dan zat – zat makanan dari tanaman terse but. Kondisis lingkungan selama pertumbuhan tanaman, menentukan komposis i kimia dan nilai makanan hijauan tersebut. Lopez ( 1978 ) menyatakan, b ahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komposisi kimia dan nialai makanan dari rumput antara lain, umur hijauan, musim, kandungan air / k elembaban dan kesuburan tanah.
Deskripsi dan Sifat Rumput Gajah
Nilai pakan rumput gajah dipengaruhi oleh perbandingan (rasio) jumlah daun terhadap batang dan umurnya. Kandungan nitrogen dari hasil panen ya ng diadakan secara teratur berkisar antara 2-4% Protein Kasar (CP; Crude Protein) selalu diatas 7% untuk varietas Taiwan, semakin tua rumput CP- nya semakin menurun. Pada daun muda nilai ketercernaan (TDN) diperkiraka n mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua hin gga 55%. Batang-batangnya kurang begitu disukai ternak (karena keras) ke cuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air.
Rumput ini s ecara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rum pun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbu lu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing .
Rumput gajah merupakan tumbuhan yang memerlukan hari dengan waktu siang yang pendek, dengan fotoperiode kritis antara 13-12 jam. Namun ke langsungan hidup serbuk sari sangat kurang sehingga menjadi penyebab uta ma dari penentuan biji yang lazimnya buruk. Disamping itu, kecambahnya l emah dan lambat. Oleh karenanya rumput ini secara umum ditanam dan diper banyak secara vegetatif. Bila ditanam pada kondisi yang baik, bibit vege tatif tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ketinggian sampai 2-3 meter dalam waktu 2 bulan. Rumput gajah ditanam pada lingkungan hawa panas ya ng lembab, tetapi tahan terhadap musim panas yang cukup tinggi dan dapat tumbuh dalam keadaan yang tidak seberapa dingin. Rumput ini juga dapat tumbuh dan beradaptasi pada berbagai macam tanah meskipun hasilnya akan berbeda. Akan tetapi rumput ini tidak tahan hidup di daerah hujan yang t erus menerus. Secara alamiah rumput ini dapat dijumpai terutama di sepan jang pinggiran hutan.
Perkembang biakan vegetatif dilakukan baik de ngan cara membagi rumpun akar dan bonggol maupun dengan stek batang (min imal 3 ruas, 2 ruas terbenam di tanah). Hal ini dapat dilakukan dengan t angan atau dengan peralatan seperti yang dilakukan pada penanaman tebu. Jarak antar barisan berkisar antara 50 – 200 cm. di daerah yang le bih kering jaraknya lebih lebar. Jarak dalam barisan bervariasi mulai da ri 50 – 100 cm. penanaman yang dicampur dengan tanaman lain semisa l ubi kayu dan pisang sering dilakukan di kebun rumah. Untuk mendapatkan hasil dan ketahanan tinggi, rumput ini ditanam dengan pengairan yang te ratur dan pemupukan yang cukup. Pemupukan yang banyak diterapkan biasany a bila rumput sering dipotong / dipanen.
Kandungan nutrien setiap t on bahan kering adalah N:10-30 kg; P:2-3 kg; K:30-50 kg; Ca:3-6 kg; Mg d an S:2-3 kg. dengan hasil bahan kering tiap tahun 20-40 ton/Ha, karenany a banyak zat diserap dari tanah. Jika tidak dipupuk hasilnya akan segera menurun drastis dan gulma akan menyerang. Walaupun rumput gajah jarang ditanam dengan polong-polongan (legume), namun tetap dapat dikombinasika n dengan baik.
Prospek rumput gajah cukup baik bila dilakukan pemup ukan yang baik pula. Dengan memanen pada pertumbuhan yang masih muda ata u dengan menggunakan kultivar yang baik akan mencapai nilai pakan yang t inggi. Keuntungan dari jenis ini adalah kemampuannya berproduksi, dapat ditanam dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat diusahakan secara mekan is atau juga untuk pertanian/peternakan skala kecil.
Manfaat Hijaua n Pakan
Sumber energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, den gan konsentrasi serat kasar di bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pa kan sumber energi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
Kelompok serealia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)
Kelompok hasil sampi ngan serealia (limbah penggilingan)
Kelompok umbi (ketela rambat, k etela pohon dan hasil sampingannya)
Kelompok hijauan yang terdiri d ari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput seta ria).
Sumber protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua b ahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman). Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
Kel ompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun- daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela ra mbat, ganggang dan bungkil)
Kelompok bahan yang dihasilkan dari hew an (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).
Sumber vitamin dan mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tan aman maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsen trasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengola han, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Di samping itu beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpan an terhadap bahan pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mi neral sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas khusus dalam rupa bah an olahan yang siap digunakan sebagai campuran pakan, misalnya premix, k apur, Ca2PO4 dan beberapa mineral.

METODE KERJA
Alat da n Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah
Cangkul
Pisau
Grek
Pupuk kandang
Tali dan
Selang air
Cara kerja
Adapun yang dilakukan selama praktikum adalah
Peng olahan lahan dan penggemburan
Pemilihan bibit; bibit yang baik sang at berpengaruh terhadap pertumbuhan, bibit yang baik yang besar dan berr uas dekat
Penanaman bibit; bibit berbentuk stek dan dipotong sepanj ang 3 ruas, 2 ruas di tanam ke dalam tanah, rumput ditanam minimal 2 bat ang per lubang
Pemupukan ; pupuk yang diberikan jenis pupuk kandang
Pemeliharaan (menyiram) rumput disiram 2 kali sehari
Pemotong an; rumput dipotong jika sudah berumur 48-60 hari

PEMBAHASAN< br />Pengenalan Rumput Gajah
Pennisetum purpureum. Nama daerah: Ele phant grass, napier grass (Inggris), Herbe d’C3A9lC3A9phant, f ausse canne C3A0 sucre (Prancis), Rumput Gajah (Indonesia, Malaysia), Buntot-pusa (Tagalog, Filipina), Handalawi (Bokil), Lagoli (Bagobo), Ya- nepia (Thailand), Co’ duC3B4i voi (Vietnam), pasto elefante (Spa nyol)
Asal-usul Pennisetum purpureum (Rumput Gajah) dan persebaran geografi: Berasal dari Afrika tropika, kemudian menyebar dan diperkenalk an ke daerah daerah tropika di dunia, dan tumbuh alami di seluruh Asia T enggara yang bercurah hujan melebihi 1.000 mm dan tidak ada musim panas yang panjang. Dikembangkan terus menerus dengan berbagai silangan sehing ga menghasilkan banyak kultivar, terutama di Amerika, Philippine dan Ind ia.
Rumput gajah merupakan keluarga rumput rumputan (graminae ) yan g telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia ) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebag ai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persed iaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase da n hay. Selain itu rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tana h yang baik. Di Indonesia sendiri, rumput gajah merupakan tanaman hijaua n utama pakan ternak. Penanaman dan introduksi nya dianjurkan oleh banya k pihak.
Adaptasi Rumput Gajah
Rumpu gajah tumbuh tegak memben tuk rumpun, tinggi dapat mencapai antara 1,8-2,4 m, tumbuh baik didaer ah pegunungan, sangat disukai ternak, tahan kering dan berproduksi tingg i, rumput dapat tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat, kurang t ahan terhadap genangan air, responsif terhadap pemupukan. Produksi rumpu t gajah dapat mencapai 150 – 200 ton/ha/thn.
Kultur teknik
Rumput gajah ini umumnya diperbanyak dengan stek, karena daya tumbuh dari biji sangat rendah. Tanaman ini sangat cocok disimpan dalam bentuk silase dan mempunyai palatabilitas yang tinggi. Produksi bahan kering be rkisar 4000 – 9000 kg / Ha per tahun. Kandungan protein kasar dapa t mencapai 11.3 % dan serat kasar 39.2 %.
Cara- cara penanaman
penanaman rumput gajah dilakukan dengan metoda perbanyakan vegetatif. C ara yang umum diterapkan adalah dengan stek batang dan memecah anakan. C ara yang pertama memungkinkan perbanyakan dengan lebih cepat, namun agak sedikit lebih lambat pertumbuhannya dibandingan dengan cara anakan atau pols. Cara penanaman yang biasa kami lakukan adalah sebagai berikut:
Pengolahan Lahan
Proses penanaman rumput gajah dimulai pada deng an pengolahan lahan yaitu dengan melakukan pembersihan lahan dari tanama n gulma, memisahkan bibit yang masih dapat digunakan untuk kemudian dila kukan pembalikan tanah serta pembuatan ulang dan rekondisi galur tanam.< br />Pupuk Dasar dan Penanaman Setelah melakukan pengolahan lahan, dilan jutkan dengan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang (manure sapi) se kitar 20 kg (±1 ton/ha) dan dilanjutkan dengan mengguludkan lahan tanam.
Kemudian dilakukan penanaman dengan metoda stek batang. Untu k satu rumpun ditanam minimal 2 batang, yang masing masing batang terdir i sekurangnya dari 3 ruas. Kami mengusahakan 2 ruas terbenam di dalam ta nah.
Pemupukan kedua dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan juga d engan pupuk kandang. Pemupukan kedua ini biasanya dibarengi dengan penya ueran (menimbunkan tanah dan rumput liar untuk meninggikan guludan).
Pemupukan untuk selanjutnya diharapkan pemupukan cukup dengan mengguna kan pupuk kandang sebanyak 2 kali per tahun, 1 kali pada musim hujan, da n 1 kali pada musim kemarau.
Bibit rumpu gajah di tanam secara stek ( potongan batang ) pada tempat yang sudah di sedia, sebelum bibit di t anam, jarak tanam 60 x 40 cm. selanjutnya setelah tanah disekitar bibit tanahnya di injak untuk memedat kan tanah.
Perawatan Rumput
Se telah selesai penanaman dilakukan penyiangan atau weeding yang bertujuan untuk memberantas jenis – jenis rumput liar ( weed ) yang menggan ggu tanaman pokok. Sehingga dengan tidak adanya tanaman liar maka tanama n pokok dapat hidup dengan baik. Selain penyiangan juga dilakukan pendan giran yang bertujuan untuk menggemburkan tanah kembali. Agar proses pere daran udara dan air dalam tanah lebih sempurna. Pendangiran ini dilakuka n setelah tanaman hijauan berumur satu bulan atau pada setiap rumput set elah selesai panen.
Pemotongan
Pada musim penghujan secara umu m rumput gajah sudah dapat dipanen pada usia 40 - 45 hari. Sedangkan pad a musim kemarau berkisar 50 - 55 hari. Lebih dari waktu tersebut, kandun gan nutrisi semakin turun dan batang semakin keras sehingga bahan yang t erbuang (tidak dimakan oleh ternak) semakin banyak.
Sedangkan menge nai panen pertama setelah tanam, menurut pengalaman kami dapat dilakukan setelah rumput berumur minimal 60 hari. Apabila terlalu awal, tunas yan g tumbuh kemudian tidak sebaik yang di panen lebih dari usia 2 bulan.
Dalam hal ini pemotongan dilakukan setelah tanaman berumur 45 hari, d an tinggi pemotongan adalah 150 cm dari permukaan tanah.

PENU TUP
Kesimpulan dalam usaha di bidang hijauan makanan ternak sangat tergantung pada tersedianya bibit dan tata laksana pemeliharaan yang bai k.
Maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
Perlakuan te rhadap tata laksana yang baik seperti: pengolahan tanah, pembibitan dan penanaman, pemupukan, serta perawatan/penyiraman dimusim kemarau sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi Rumput gajah.
Panen a tau pemotongan yang tepat dan baik akan berpengaruh terhadap kualitas ba han segar maupun bahan kering Rumput Gajah.
Tanaman Rumput gajah ha rus diremajakan setelah berumur 3-4 tahun, karena sangat berpengaruh ter hadap nilai, bentuk dan jumlah makanan.

DAFTAR PUSTAKA
A tmadilaga, D. 1974. Sumber-sumber Potensial bagi Pengembangan Peternakan di Jawa Barat. Bandung.
Lopez, 1978 Evluation of Forages Qualit y and the laboratory IV. Five grass species Philiphe journal of veterina ry and Animal Science. Volume IV No.2.
McIlroy, R.J. 1977. Penganta r budi daya padang rumput tropica. PT. Paramita. Jakarta.
Susetyo, Kismono dan Bejo Soewardi 1969. Hijauan makanan ternak. Direktorat Peter nakan Rakyat, Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian, Jaka rta.
Turnner, H.L. 1969. Genetic Improvement of Reproduction Rate i n Sheep. Animal Breeding Abstracts. Vol 37. No. 4 pp.545-559.
Van S oest, P.J,1968. Compotition Maturiti and Nutrtive Value for Forages. Vis Departemen of Agricultural Reseach Service, Animal Husbandry Reseach D ivision, Beltswilla.

1 komentar:

Dein mengatakan...

Rumput gajah bisa dibeli online gan

http://kebunbibit.com/1074-rumput-gajah.html