Jumat, 27 Mei 2011

ANATOMI DAN FISIOLOGI RUMPUT GAJAH

Tanggap Morfologi, Anatomi Dan Fisiologi Rumput Gajah Dan Rumput Raja Akibat Penurunan Ketersediaan Air Tanah

DOI: Renny Widiastuti
Abstract

Penelitian im dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Laboratorium Morfologi dan Anatomi Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA IPB dan Laboratorium Fisik Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB selama 7 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat toleransi rumput Gajah dan rumput Raja akibat penurunan ketersediaan air tanah berdasarkan tanggap karakter morfologi, anatomi dan fisiologinya. Rancangan Penelitiaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial. Faktor perlakuan pertama adalah empat tingkat ketersediaan air tanah yang terdiri atas 25%, 50%, 75% dan 100% ketersediaan air dan faktor kedua adalah dua jenis rumput yaitu rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schum.) dan rumput Raja (Pennisetum purpureum x Pennisetum thypoides Burn.). Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (Anova), bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan. Penurunan ketersediaan air tanah menyebabkan penurunan yang nyata terhadap tinggi tajuk, luas daun, jumlah daull, diameter batang, panjang akar, tebal mesofil, tebaI daun, jumlah stomata, diameter akar, bobot kering akar, bobot kering tajuk, diameter hidraulik xilem (Ds) akar dan laju pertumbuhan rumput Gajah dan rumput Raja. Sebaliknya, efesiensi penggunaan air dan nisbah tajuk / akar kedua jenis rumput justru menunjukkan peningkatan akibat menurunnya ketersediaan air tanah. Laju penurunan dan peningkatan peubah yang berlangsung pada rumput Raja akibat menurunnya ketersediaan air tanah lebih besar daripada rumput Gajah, yang menjadikan rumput Gajah adalah jenis rumput yang Iebih toleran terhadap kekeringan dibandingkan rumput Raja terutama pada tingkat ketersediaan air tanah yang rendah.

Tidak ada komentar: