Rumput Gajah
Pengantar
Pennisetum purpureum Schumach.
Nama daerah: Elephant grass, napier grass (Inggris), Herbe d’éléphant, fausse canne à sucre (Prancis), Rumput Gajah (Indonesia, Malaysia), Buntot-pusa (Tagalog, Filipina), Handalawi (Bokil), Lagoli (Bagobo), Ya-nepia (Thailand), Co’ duôi voi (Vietnam), pasto elefante (Spanyol)
Asal-usul dan persebaran geografi: Berasal dari Afrika tropika, kemudian menyebar dan diperkenalkan ke daerah daerah tropika di dunia, dan tumbuh alami di seluruh Asia Tenggara yang bercurah hujan melebihi 1.000 mm dan tidak ada musim panas yang panjang. Dikembangkan terus menerus dengan berbagai silangan sehingga menghasilkan banyak kultivar, terutama di Amerika, Philippine dan India.
Rumput gajah merupakan keluarga rumput rumputan (graminae ) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persediaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay. Selain itu rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik.
Di Indonesia sendiri, rumput gajah merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak. Penanaman dan introduksi nya dianjurkan oleh banyak pihak.
Deskripsi dan Sifat Rumput Gajah
Nilai pakan rumput gajah dipengaruhi oleh perbandingan (rasio) jumlah daun terhadap batang dan umurnya. Kandungan nitrogen dari hasil panen yang diadakan secara teratur berkisar antara 2-4% Protein Kasar (CP; Crude Protein) selalu diatas 7% untuk varietas Taiwan, semakin tua CP semakin menurun)
Pada daun muda nilai ketercernaan (TDN) diperkirakan mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua hingga 55%. Batang-batangnya kurang begitu disukai ternak (karena keras) kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air.
Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing.
King Grass. Berumur sekitar 2 minggu setelah panen.
King Grass. Berumur sekitar 2 minggu setelah panen.
Rumput gajah merupakan tumbuhan yang memerlukan hari dengan waktu siang yang pendek, dengan fotoperiode kritis antara 13-12 jam. Namun kelangsungan hidup serbuk sari sangat kurang sehingga menjadi penyebab utama dari penentuan biji yang lazimnya buruk. Disamping itu, kecambahnya lemah dan lambat. Oleh karenanya rumput ini secara umum ditanam dan diperbanyak secara vegetatif. Bila ditanam pada kondisi yang baik, bibit vegetatif tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ketinggian sampai 2-3 meter dalam waktu 2 bulan.
Rumput gajah ditanam pada lingkungan hawa panas yang lembab, tetapi tahan terhadap musim panas yang cukup tinggi dan dapat tumbuh dalam keadaan yang tidak seberapa dingin. Rumput ini juga dapat tumbuh dan beradaptasi pada berbagai macam tanah meskipun hasilnya akan berbeda. Akan tetapi rumput ini tidak tahan hidup di daerah hujan yang terus menerus. Secara alamiah rumput ini dapat dijumpai terutama di sepanjang pinggiran hutan.
Perkembang biakan vegetatif dilakukan baik dengan cara membagi rumpun akar dan bonggol maupun dengan stek batang (minimal 3 ruas, 2 ruas terbenam di tanah). Hal ini dapat dilakukan dengan tangan atau dengan peralatan seperti yang dilakukan pada penanaman tebu. Jarak antar barisan berkisar antara 50 – 200 cm. di daerah yang lebih kering jaraknya lebih lebar. Jarak dalam barisan bervariasi mulai dari 50 – 100 cm. penanaman yang dicampur dengan tanaman lain semisal ubi kayu dan pisang sering dilakukan di kebun rumah.
Untuk mendapatkan hasil dan ketahanan tinggi, rumput ini ditanam dengan pengairan yang teratur dan pemupukan yang cukup. Pemupukan yang banyak diterapkan biasanya bila rumput sering dipotong / dipanen.
Kandungan nutrien setiap ton bahan kering adalah N:10-30 kg; P:2-3 kg; K:30-50 kg; Ca:3-6 kg; Mg dan S:2-3 kg. dengan hasil bahan kering tiap tahun 20-40 ton/Ha, karenanya banyak zat diserap dari tanah. Jika tidak dipupuk hasilnya akan segera menurun drastis dan gulma akan menyerang. Walaupun rumput gajah jarang ditanam dengan polong-polongan (legume), namun tetap dapat dikombinasikan dengan baik.
Penyakit yang biasa menyerang yaitu kutu Helminthosporium sacchari. Tindakan yang paling baik untuk mencegahnya adalah dengan menggunakan kultivar yang tahan penyakit tersebut. Namun demikian secara umum kami tidak menemukan serangan hama pada rumput gajah yang ditanam. Kebanyakan hanya merupakan serangan belalang dan ulat yang masih bisa di tolerir.
Rumput gajah dapat dipanen sepanjang tahun. Biasanya rumput ini diberikan dalam bentuk segar, tetapi dapat juga diawetkan sebagai silase. Hasil bahan kering setiap tahun diharapkan berkisar 2 - 10 ton/hektar untuk tanaman yang tidak dipupuk atau dengan pupuk yang sedikit, tetapi yang menggunakan banyak pupuk N dan P hasilnya berkisar antara 6 - 40 ton/hektar.
Prospek rumput gajah cukup baik bila dilakukan pemupukan yang baik pula. Dengan memanen pada pertumbuhan yang masih muda atau dengan menggunakan kultivar yang baik akan mencapai nilai pakan yang tinggi. Keuntungan dari jenis ini adalah kemampuannya berproduksi, dapat ditanam dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat diusahakan secara mekanis atau juga untuk pertanian/peternakan skala kecil.
sumber : http://manglayang.blogsome.com
Jumat, 27 Mei 2011
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MENARCHE ATAU MENSTRUASI PERTAMA
Pokok Bahasan : Pretest, Pendidikan Kesehatan tentang menarche, dan posttest
Sub Pokok Bahasan : Menarche atau menstruasi pertama
Sasaran : Siswi SD kelas V dan VI
Hari / Tanggal :
Tempat : SDN 1 Banteran Kec. Wangon Kab. Banyumas
Waktu : 90 menit
Penyuluh : Nurlely Vitriyani
I. Latar Belakang
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10 – 16 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche merupakan tanda awal adanya perubahan lain seperti pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa tabu untuk membicarakan tentang masalah menstruasi dalam keluarga, sehingga remaja awal kurang memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik tentang perubahan – perubahan fisik dan psikologi terkait menarche. Kesiapan mental sangat diperlukan sebelum menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul, selain itu juga kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri yang diperlukan saat menstruasi (Proverawati & Misaroh, 2009).
Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh faktor antara lain faktor suku, genetik, sosial, ekonomi dan lain-lain. Di Inggris rata-rata untuk mencapai menarche adalah 13 tahun, di Indonesia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi antara 10 – 16 tahun dan rata – rata menarche 12,5 tahun, usia menarche lebih dini diperkotaan daripada yang tinggal didesa dan juga lebih lambat wanita yang kerja berat (Wiknjosastro, 2003), sedangkan suku Bunding di Papua, menarche dicapai pada usia 18 tahun (Jamalludin, 2004). Usia remaja yang mengalami menarche rata – rata bervariasi dari rentang umur 10 hingga 16 tahun. Dari beberapa penelitian sejak 100 tahun terakhir menunjukan bahwa ada kecenderungan semakin cepatnya remaja mengalami menarche. Adanya penurunan umur menarche tersebut disebabkan karena adanya perbaikan gizi, perbaikan pelayanan kesehatan, dan lingkungan masyarakat (Notoatmodjo, 2007).
II. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti serangkaian proses pendidikan kesehatan selama 45 menit siswi kelas V dan VI mampu memahami dan menjawab pertanyaan dari kuisioner yang telah diberikan. Pengetahuan siswi antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan ada peningkatan.
III. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 45 menit, diharapkan siswi kelas V dan VI mampu :
1. Menjawab pertanyaan kusisioner tentang pengertian dan umur menarche
2. Menjawab pertanyaan kuisioner tentang rangsangan audio visual
3. Menjawab pertanyaan kuisioner tentang faktor – faktor yang mempengaruhi menarche.
IV. Sasaran
Siswi SDN 1 Banteran kelas V dan VI
V. Pokok Materi
1. Pengertian Menarche
2. Usia terjadi menarche
3. Rangsangan audio visual
4. Macam – macam menarche
5. Faktor – factor yang mempengaruhi menarche
6. Perubahan yang terjadi bersamaan dengan menarche
7. Proses terjadinya menarche
8. Gangguan masa menarche
VI. Metode
a. Ceramah
b. Pengisian kuisioner
VII. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
1.
2.
3.
4.
5.
6.
15 menit
20 menit
10 menit
20 menit
15 menit
10 menit
Pembukaan, perkenalan, dan memberi penjelasan pengisian kuisioner, penjelasan topik, dan pretest
Menguraikan tentang isi dari materi pendidikan kesehatan tentang menarche
Evaluasi
Istirahat
Melakukan posttest
Penutup :
penutupan Memperhatikan, mengisi kuisioner sebelum pendidikan kesehatan dan siap mendengarkan ceramah
Memperhatikan dan mendengarkan materi dengan seksama
Menyampaikan hal – hal yang kurang dipahami dari materi tentang menarche
Istirahat
Mengisi kuisioner setelah pendidikan kesehatan
Mengakhiri kegiatan
VIII. Media
Handout, Laptop, LCD dan Kuisioner.
IX. Pengorganisasian
Pemateri : Nurlely Vitriyani
MATERI
1. Menarche
a. Pengertian
Menarche adalah menstruasi pertama, yang berlangsung sekitar umur 10 – 11 tahun (Manuaba, 2001). Definisi menarche menurut Hinchliff (1999) adalah periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Sedangkan menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11 – 14 tahun. Perubahan penting terjadi pada masa si gadis menjadi matang jiwa dan raganya melalui masa remaja wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya (Proverawati & Misaroh, 2009).
b. Usia terjadi Menarche
Usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi. Terdapat kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang pertama kali pada usia yang lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun saat ia mendapat menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya. Bila usia 16 tahun baru mendapat menstruasipun dapat terjadi.
Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor suku, genetik, gizi, sosial, ekonomi, dll. Di Inggris usia rata – rata untuk mencapai menarche adalah 13,1 tahun, sedangkan suku Bunding di Papua, menarche dicapai pada usia 18,8 tahun. Anak wanita yang menderita kelainan tertentu selama dalam kandungan mendapatkan menarche pada usia lebih muda dari usia rata – rata. Sebaliknya anak wanita yang menderita cacat mental dan mongolisme akan mendapat menarche pada usia yang lebih lambat. Terjadinya penurunan usia dalam mendapatkan menarche sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perbaikan gizi (Proverawati & Misaroh, 2009).
c. Menarche dan Rangsangan Audio Visual
Diluar itu, faktor penyebab menstruasi dini juga datang dari rangsangan audio visual, baik berasal dari percakapan maupun tontonan dari film – film atau internet berlabel dewasa, vulgar, atau mengumbar sensualitas. Rangsangan dari telinga dan mata tersebut kemudian merangsang sistem reproduksi dan genital untuk lebih cepat matang. Bahkan, rangsangan audio visual ini merupakan faktor penyebab utama menstruasi dini. Berdasarkan riset selama 37 tahun yang dilakukan peneliti di Norwegia dan melibatkan 61 ribu perempuan yang lahir antara tahun 1800 hingga 1920 – an, terdapat kesimpulan bahwa tingkat resiko kematian pada perempuan yang mengalami menstruasi dini (usia 10 – 11 tahun), lebih tinggi 10% ketimbang mereka yang mengalami saat usia 15 tahun ke atas (Proverawati & Misaroh, 2009).
d. Macam – macam menarche
Menurut Wiknjosastro (2005) macam – macam menarche ada 2 yaitu :
1) Menarche prekoks
Menarche prekoks yaitu sudah ada haid sebelum umur 10 tahun.
2) Menarche tarda
Menarche tarda yaitu menarche yang baru datang umur 14 – 16 tahun.
e. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Menarche
Menurut Atikah Proverawati & Siti Misaroh (2009) Faktor – faktor yang mempengaruhi menarche adalah :
1) Aspek psikologi yang menyatakan bahwa menarche merupakan bagian dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut :
a) Dieksresikan estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh hormon ptuitari.
b) Estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.
c) Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai darah yang adekuat ke bagian endometrium.
d) Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya peningkatan fluktuasi suplai darah desidua ( Proverawati & Misaroh, 2009 ).
2) Menarche dan kesuburannya
Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda terjadinya ovulasi. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa interval rata – rata antara menarche dan ovulasi terjadi beberapa bulan. Secara tidak teratur menstruasi terjadi selama 1 – 2 tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur menandakan interval yang konsisten dari lamanya mens dan perkiraan waktu datangnya kembali dan untuk mengukur tingkat kesuburan seorang wanita.
3) Pengaruh waktu terjadinya menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara. Namun akhir – akhir ini menarche terjadi pada usia yang lebih muda dan tergantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet dan tingkat kesehatannya.
4) Menarche dan lingkungan sosial
Menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya menarche. Salah satunya yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga yang besar yang baik dapat memperlambat terjadinya menarche dini sedangkan anak yang tinggal ditengah – tengah keluarga yang tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadinya menarche dini. Struktur dan fungsi keluarga juga berpengaruh terhadap terjadinya pubertas yang lambat yaitu adanya keluarga yang besar, hubungan yang positif dalam keluarga serta adanya dukungan dan tingkat stress yang rendah dalam lingkungan keluarga.
5) Umur menarche dan status sosial ekonomi
Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Hal ini telah diteliti di India berdasarkan pendapatan perkapita. Orang yang berasal dari kelompok keluarga yang biasa mengalami menarche lebih dini. Namun setelah diteliti lebih lanjut asupan protein lebih berpengaruh terhadap kejadian menarche yang lebih awal.
f. Perubahan yang terjadi bersamaan dengan menarche
Menurut Hendro (2009) berbagai perubahan selama pubertas bersamaan dengan terjadinya menarche meliputi thelarche, adrenarche, pertumbuhan tinggi badan lebih cepat, dan perubahan psikis :
1) Thelarche (perkembangan payudara), terjadi paling awal pada usia kurang dari 10 tahun (8 – 13 tahun). Pembesaran payudara pada saat pubertas terutama disebabkan oleh sekresi hormone estrogen yang mendorong terjadinya penimbunan lemak jaringan payudara.
2) Adrenarche (pubarche atau perkembangan rambut aksila dan pubis), terjadi ketika anak berusia 11 tahun karena lonjakan sekresi androgen adrenal pada pubertas, bukan akibat estrogen.
3) Pertumbuhan tinggi badan yang cepat, bisa terjadi 2 tahun setelah thelarche atau 1 tahun sebelum menarche. Hal ini karena dipengaruhi oleh growth hormone, estradiol dan insulin like – growth factors (IGF – 1) atau somatomedin – C.
g. Proses terjadinya menarche
Masa proliferasi, yaitu adanya estrogen yang menekan produksi FSH (Follicle Stimulating Hormone), sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yaitu LH (Luteinising Hormone). FSH dan LH adalah dibawah pengaruh RH (Releasing Hormone) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Penyuluhan RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terdapat hipotalamus. Bila penyaluran RH normal dan berjalan baik, maka produksi gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin lama makin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang dapat mengakibatkan endometrium tumbuh atau berproliferasi (Wiknjosastro, 2002).
Masa ovulasi, ditandai dengan pecahnya folikel matang di ovarium, kemudian folikel pecah menjadi korpus – korpus luteum yang menghasilkan hormon progesteron. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjarnya berkeluk – keluk dan bersekresi dan selanjutnya bila tidak ada pembuahan korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan menurunnya kadar estrogen dan progesteron. Kondisi ini menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk – keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hyperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi dan perdarahan serta pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses inilah yang kemudian dinamakan menstruasi (Wiknjosastro, 2002).
h. Gangguan masa menarche
Gangguan dalam masa menarche meliputi menarche dini, menarche tarda dan perdarahan (Prawirohardjo, 1999).
Menarche dini, yaitu terjadinya menstruasi sebelum umur 10 tahun yang dikarenakan pubertas dini dimana hormone gonadotropin diproduksi sebelum anak usia 8 tahun. Hormon ini merangsang ovarium yang memberikan ciri – ciri kelamin sekunder. Disamping itu hormone gonadotropin juga akan mempercepat terjadinya menstruasi dini dan fungsi dari organ reproduksi itu sendiri (Prawirohardjo, 1999).
Menarche tarda adalah menarche yang baru datang setelah umur 14 tahun yang disebabkan oleh factor keturunan, gangguan kesehatan, dan kurang gizi (Prawirohardjo, 1999).
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI
MENARCHE ATAU MENSTRUASI PERTAMA
Disusun Oleh:
Nurlely Vitriyani
NIM : 08/0971/PD/0029
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2011
DAFTAR PUSTAKA
Hendro, Tedi. 2009. Skripsi.. http://tedi-hendro. com/?pg=articles&articles=2287. (Diakses tanggal 22 April 2011).
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Tridara Primer.
Proverawati & Misaroh. 2008. Menarche (Menstruasi Pertama Penuh Makna). Jakarta: Nuha Medika.
Wiknjosastro, Hanifah. 2002. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
. 2003. Ilmu Kandungan.. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Sub Pokok Bahasan : Menarche atau menstruasi pertama
Sasaran : Siswi SD kelas V dan VI
Hari / Tanggal :
Tempat : SDN 1 Banteran Kec. Wangon Kab. Banyumas
Waktu : 90 menit
Penyuluh : Nurlely Vitriyani
I. Latar Belakang
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10 – 16 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche merupakan tanda awal adanya perubahan lain seperti pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa tabu untuk membicarakan tentang masalah menstruasi dalam keluarga, sehingga remaja awal kurang memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik tentang perubahan – perubahan fisik dan psikologi terkait menarche. Kesiapan mental sangat diperlukan sebelum menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul, selain itu juga kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri yang diperlukan saat menstruasi (Proverawati & Misaroh, 2009).
Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh faktor antara lain faktor suku, genetik, sosial, ekonomi dan lain-lain. Di Inggris rata-rata untuk mencapai menarche adalah 13 tahun, di Indonesia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi antara 10 – 16 tahun dan rata – rata menarche 12,5 tahun, usia menarche lebih dini diperkotaan daripada yang tinggal didesa dan juga lebih lambat wanita yang kerja berat (Wiknjosastro, 2003), sedangkan suku Bunding di Papua, menarche dicapai pada usia 18 tahun (Jamalludin, 2004). Usia remaja yang mengalami menarche rata – rata bervariasi dari rentang umur 10 hingga 16 tahun. Dari beberapa penelitian sejak 100 tahun terakhir menunjukan bahwa ada kecenderungan semakin cepatnya remaja mengalami menarche. Adanya penurunan umur menarche tersebut disebabkan karena adanya perbaikan gizi, perbaikan pelayanan kesehatan, dan lingkungan masyarakat (Notoatmodjo, 2007).
II. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti serangkaian proses pendidikan kesehatan selama 45 menit siswi kelas V dan VI mampu memahami dan menjawab pertanyaan dari kuisioner yang telah diberikan. Pengetahuan siswi antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan ada peningkatan.
III. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 45 menit, diharapkan siswi kelas V dan VI mampu :
1. Menjawab pertanyaan kusisioner tentang pengertian dan umur menarche
2. Menjawab pertanyaan kuisioner tentang rangsangan audio visual
3. Menjawab pertanyaan kuisioner tentang faktor – faktor yang mempengaruhi menarche.
IV. Sasaran
Siswi SDN 1 Banteran kelas V dan VI
V. Pokok Materi
1. Pengertian Menarche
2. Usia terjadi menarche
3. Rangsangan audio visual
4. Macam – macam menarche
5. Faktor – factor yang mempengaruhi menarche
6. Perubahan yang terjadi bersamaan dengan menarche
7. Proses terjadinya menarche
8. Gangguan masa menarche
VI. Metode
a. Ceramah
b. Pengisian kuisioner
VII. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
1.
2.
3.
4.
5.
6.
15 menit
20 menit
10 menit
20 menit
15 menit
10 menit
Pembukaan, perkenalan, dan memberi penjelasan pengisian kuisioner, penjelasan topik, dan pretest
Menguraikan tentang isi dari materi pendidikan kesehatan tentang menarche
Evaluasi
Istirahat
Melakukan posttest
Penutup :
penutupan Memperhatikan, mengisi kuisioner sebelum pendidikan kesehatan dan siap mendengarkan ceramah
Memperhatikan dan mendengarkan materi dengan seksama
Menyampaikan hal – hal yang kurang dipahami dari materi tentang menarche
Istirahat
Mengisi kuisioner setelah pendidikan kesehatan
Mengakhiri kegiatan
VIII. Media
Handout, Laptop, LCD dan Kuisioner.
IX. Pengorganisasian
Pemateri : Nurlely Vitriyani
MATERI
1. Menarche
a. Pengertian
Menarche adalah menstruasi pertama, yang berlangsung sekitar umur 10 – 11 tahun (Manuaba, 2001). Definisi menarche menurut Hinchliff (1999) adalah periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Sedangkan menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11 – 14 tahun. Perubahan penting terjadi pada masa si gadis menjadi matang jiwa dan raganya melalui masa remaja wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya (Proverawati & Misaroh, 2009).
b. Usia terjadi Menarche
Usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi. Terdapat kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang pertama kali pada usia yang lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun saat ia mendapat menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya. Bila usia 16 tahun baru mendapat menstruasipun dapat terjadi.
Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor suku, genetik, gizi, sosial, ekonomi, dll. Di Inggris usia rata – rata untuk mencapai menarche adalah 13,1 tahun, sedangkan suku Bunding di Papua, menarche dicapai pada usia 18,8 tahun. Anak wanita yang menderita kelainan tertentu selama dalam kandungan mendapatkan menarche pada usia lebih muda dari usia rata – rata. Sebaliknya anak wanita yang menderita cacat mental dan mongolisme akan mendapat menarche pada usia yang lebih lambat. Terjadinya penurunan usia dalam mendapatkan menarche sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perbaikan gizi (Proverawati & Misaroh, 2009).
c. Menarche dan Rangsangan Audio Visual
Diluar itu, faktor penyebab menstruasi dini juga datang dari rangsangan audio visual, baik berasal dari percakapan maupun tontonan dari film – film atau internet berlabel dewasa, vulgar, atau mengumbar sensualitas. Rangsangan dari telinga dan mata tersebut kemudian merangsang sistem reproduksi dan genital untuk lebih cepat matang. Bahkan, rangsangan audio visual ini merupakan faktor penyebab utama menstruasi dini. Berdasarkan riset selama 37 tahun yang dilakukan peneliti di Norwegia dan melibatkan 61 ribu perempuan yang lahir antara tahun 1800 hingga 1920 – an, terdapat kesimpulan bahwa tingkat resiko kematian pada perempuan yang mengalami menstruasi dini (usia 10 – 11 tahun), lebih tinggi 10% ketimbang mereka yang mengalami saat usia 15 tahun ke atas (Proverawati & Misaroh, 2009).
d. Macam – macam menarche
Menurut Wiknjosastro (2005) macam – macam menarche ada 2 yaitu :
1) Menarche prekoks
Menarche prekoks yaitu sudah ada haid sebelum umur 10 tahun.
2) Menarche tarda
Menarche tarda yaitu menarche yang baru datang umur 14 – 16 tahun.
e. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Menarche
Menurut Atikah Proverawati & Siti Misaroh (2009) Faktor – faktor yang mempengaruhi menarche adalah :
1) Aspek psikologi yang menyatakan bahwa menarche merupakan bagian dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut :
a) Dieksresikan estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh hormon ptuitari.
b) Estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.
c) Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai darah yang adekuat ke bagian endometrium.
d) Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya peningkatan fluktuasi suplai darah desidua ( Proverawati & Misaroh, 2009 ).
2) Menarche dan kesuburannya
Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda terjadinya ovulasi. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa interval rata – rata antara menarche dan ovulasi terjadi beberapa bulan. Secara tidak teratur menstruasi terjadi selama 1 – 2 tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur menandakan interval yang konsisten dari lamanya mens dan perkiraan waktu datangnya kembali dan untuk mengukur tingkat kesuburan seorang wanita.
3) Pengaruh waktu terjadinya menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara. Namun akhir – akhir ini menarche terjadi pada usia yang lebih muda dan tergantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet dan tingkat kesehatannya.
4) Menarche dan lingkungan sosial
Menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya menarche. Salah satunya yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga yang besar yang baik dapat memperlambat terjadinya menarche dini sedangkan anak yang tinggal ditengah – tengah keluarga yang tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadinya menarche dini. Struktur dan fungsi keluarga juga berpengaruh terhadap terjadinya pubertas yang lambat yaitu adanya keluarga yang besar, hubungan yang positif dalam keluarga serta adanya dukungan dan tingkat stress yang rendah dalam lingkungan keluarga.
5) Umur menarche dan status sosial ekonomi
Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Hal ini telah diteliti di India berdasarkan pendapatan perkapita. Orang yang berasal dari kelompok keluarga yang biasa mengalami menarche lebih dini. Namun setelah diteliti lebih lanjut asupan protein lebih berpengaruh terhadap kejadian menarche yang lebih awal.
f. Perubahan yang terjadi bersamaan dengan menarche
Menurut Hendro (2009) berbagai perubahan selama pubertas bersamaan dengan terjadinya menarche meliputi thelarche, adrenarche, pertumbuhan tinggi badan lebih cepat, dan perubahan psikis :
1) Thelarche (perkembangan payudara), terjadi paling awal pada usia kurang dari 10 tahun (8 – 13 tahun). Pembesaran payudara pada saat pubertas terutama disebabkan oleh sekresi hormone estrogen yang mendorong terjadinya penimbunan lemak jaringan payudara.
2) Adrenarche (pubarche atau perkembangan rambut aksila dan pubis), terjadi ketika anak berusia 11 tahun karena lonjakan sekresi androgen adrenal pada pubertas, bukan akibat estrogen.
3) Pertumbuhan tinggi badan yang cepat, bisa terjadi 2 tahun setelah thelarche atau 1 tahun sebelum menarche. Hal ini karena dipengaruhi oleh growth hormone, estradiol dan insulin like – growth factors (IGF – 1) atau somatomedin – C.
g. Proses terjadinya menarche
Masa proliferasi, yaitu adanya estrogen yang menekan produksi FSH (Follicle Stimulating Hormone), sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yaitu LH (Luteinising Hormone). FSH dan LH adalah dibawah pengaruh RH (Releasing Hormone) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Penyuluhan RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terdapat hipotalamus. Bila penyaluran RH normal dan berjalan baik, maka produksi gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin lama makin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang dapat mengakibatkan endometrium tumbuh atau berproliferasi (Wiknjosastro, 2002).
Masa ovulasi, ditandai dengan pecahnya folikel matang di ovarium, kemudian folikel pecah menjadi korpus – korpus luteum yang menghasilkan hormon progesteron. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjarnya berkeluk – keluk dan bersekresi dan selanjutnya bila tidak ada pembuahan korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan menurunnya kadar estrogen dan progesteron. Kondisi ini menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk – keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hyperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi dan perdarahan serta pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses inilah yang kemudian dinamakan menstruasi (Wiknjosastro, 2002).
h. Gangguan masa menarche
Gangguan dalam masa menarche meliputi menarche dini, menarche tarda dan perdarahan (Prawirohardjo, 1999).
Menarche dini, yaitu terjadinya menstruasi sebelum umur 10 tahun yang dikarenakan pubertas dini dimana hormone gonadotropin diproduksi sebelum anak usia 8 tahun. Hormon ini merangsang ovarium yang memberikan ciri – ciri kelamin sekunder. Disamping itu hormone gonadotropin juga akan mempercepat terjadinya menstruasi dini dan fungsi dari organ reproduksi itu sendiri (Prawirohardjo, 1999).
Menarche tarda adalah menarche yang baru datang setelah umur 14 tahun yang disebabkan oleh factor keturunan, gangguan kesehatan, dan kurang gizi (Prawirohardjo, 1999).
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI
MENARCHE ATAU MENSTRUASI PERTAMA
Disusun Oleh:
Nurlely Vitriyani
NIM : 08/0971/PD/0029
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2011
DAFTAR PUSTAKA
Hendro, Tedi. 2009. Skripsi.. http://tedi-hendro. com/?pg=articles&articles=2287. (Diakses tanggal 22 April 2011).
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Tridara Primer.
Proverawati & Misaroh. 2008. Menarche (Menstruasi Pertama Penuh Makna). Jakarta: Nuha Medika.
Wiknjosastro, Hanifah. 2002. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
. 2003. Ilmu Kandungan.. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Langganan:
Postingan (Atom)